Lagi.
Lagi-lagi ku lihat senyum di bibirnya.
Begitu selalu, tiap kali ia tertangkap mata.
Dan lagi-lagi, hati bisik bertanya.
Senyum itu...,
selengkung sabitkah menghias wajah?
*...mengapa matanya berkaca-kaca?
Agustus 2013 : Sabit dan Celurit
"Dia, seseorang yang hanya memiliki Tuhan untuk menyandarkan segala lirihnya"
"Dia, seseorang yang hanya memiliki Tuhan untuk menyandarkan segala lirihnya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar