Halaman

Kamis, 31 Oktober 2013

Dan Aku Jawab: Kapan Kamu akan Mati...?

Kapan?
Kapan?
Kapan?!
Pertanyaan yang selalu muncul 'in twenty-nine my age' (lihat: vickybulary):P
#intermezzo

Baiklah.
Begini...
Dapatkah kamu menjawab: Kapan kamu akan mati?
Suka kah kamu bila aku tanya: Kapan kamu mati?

Kalau begitu,
Tidak kah bagi mu demikian pula tentang pertanyaan "Kapan Kamu Menikah?" itu...
Siapa yang seutuhnya dapat menentukan kepastiannya? Tak seorang juga. Sebab ketika kita mengaku sebagai seorang hamba Allah Subhana wata'ala, maka konsekuensi dan komitmen kita sebagai muslim adalah mempercayai bahwa segala tentang kehidupan telah ditentukan oleh-Nya. Tentang rezeki, jodoh, dan maut pun termasuk didalamnya. Selama kita meyakini janji Allah, maka yang sepatutnya perlu dilakukan oleh kita manusia ini adalah berikhtiar pada hal-hal yang diridhoi -Nya. Selalu berniat, berusaha, dan berdo'a untuk menjadi insan yang baik.

Lalu...
Bila manusia selalu ingin cepat bertemu dengan takdir Allah atas rezeki (kekayaan) baginya; dan ingin bersegera bertakdir dengan ketetapan Allah tentang pasangan (jodoh) terbaik baginya,
maka ketika kita kembalikan keyakinan kita tentang rezeki, jodoh, dan maut tadi,

tidakkah sepatutnya kita pun dapat memperhatikan ingin kita untuk berlekas-lekas kembali kepada Allah Azza waJalla... dalam artian mempersiapkan seperangkat usaha dan do'a menemui maut dalam sebaik-baiknya keadaaan???
Yaa ayyatuhal nafsul-muthmainnah...ir-ji'i ilaarobbiqi rodhiatam-mardiyyah...

Begitulah menurut saya. 
Siapapun perempuan saya yakin akan terusik dengan pertanyaan "kapan menikah". Terutama pada usia seperti saya. Bikin bete juga kadang-kadang. Sebab pertanyaan berulang-ulang yang membuat risih itu ketika dituruti perasaan dapat membuat energi positif yang ada menjadi lenyap.

Duuuuh... insan, janganlah selalu mengungkit apa-apa yang belum mampu saudaramu gapai. Bantu saja ia dengan do'a bagi kebaikan hidupnya dunia dan akhirat... 


+ KeepSmile ^^
+ Maka Bersyukurlah... Lalu Bersabarlah. 



Minggu, 27 Oktober 2013

^^v SO7 Untuk Perempuan (Lirik)

Jangan mengejarnya
Jangan mencarinya
Dia yang 'kan menemukanmu
Kau mekar di hatinya
Di hari yang tepat
Jangan mengejarku
Dan jangan mencariku
Aku yang 'kan menemukanmu
Kau mekar di hatiku
Di hari yang tepat
 
Chorus:
Tidaklah mawar hampiri kumbang
Bukanlah cinta bila kau kejar
Tenanglah tenang
Dia 'kan datang
Dan memungutmu ke hatinya yang terdalam
Bahkan dia takkan bertahan tanpamu
Sibukkan harimu
Jangan pikirkanku
Hadirnya 'kan menuntunku
Pulang kepadamu
Di hari yang tepat

Aku yang 'kan datang
Aku yang 'kan datang
Aku yang 'kan datang
Aku yang 'kan datang
Aku yang 'kan datang
Aku yang 'kan datang
Aku yang 'kan datang (Repeat till fade)
Jangan mencarinya
Dia yang kan menemukanmu
Kau mekar di hatinya
Di hari yang tepat

Jangan mengejarku
Jangan mencariku
Aku yang kan menemukanmu
Kau mekar di hatiku
Di hari yang tepat
        
Reff:
Tidaklah mawar hampiri kumbang
Bukanlah cinta bila kau kejar
Tenanglah tenang dia kan datang
Dan memungutmu ke hatinya yang terdalam

Bahkan dia takkan bertahan tanpamu

Sibukkan harimu

Jangan pikirkanku
Takdir yang kan menuntunku pulang kepadamu
Di hari yang tepat
Reff:
Tidaklah mawar hampiri kumbang
Bukanlah cinta bila kau kejar
Tenanglah tenang aku 'kan datang
Dan memungutmu ke hatiku yang terdalam


Bahkan 'ku takkan bertahan tanpamu

Aku yang 'kan datang (6x)


Jangan mencarinya
Dia yang kan menemukanmu
Kau mekar di hatinya
Di hari yang tepat

Jangan mengejarku
Jangan mencariku
Aku yang kan menemukanmu
Kau mekar di hatiku
Di hari yang tepat
        
Reff:
Tidaklah mawar hampiri kumbang
Bukanlah cinta bila kau kejar
Tenanglah tenang dia kan datang
Dan memungutmu ke hatinya yang terdalam

Bahkan dia takkan bertahan tanpamu

Sibukkan harimu

Jangan pikirkanku
Takdir yang kan menuntunku pulang kepadamu
Di hari yang tepat
Reff:
Tidaklah mawar hampiri kumbang
Bukanlah cinta bila kau kejar
Tenanglah tenang aku 'kan datang
Dan memungutmu ke hatiku yang terdalam


Bahkan 'ku takkan bertahan tanpamu

Aku yang 'kan datang (6x)


Jumat, 25 Oktober 2013

Thanks GOD. I'm Woman.

Duhai, alangkah indah, Allah telah menciptamu, Wanita. Bersama kodrat yang telah Engkau serta pula pada penciptaan wanita, sungguh...Engkau mulia, yaa Allah...

Pada wanita, Allah ciptakan identitasnya sebagai makhluk dgn kelemahan, kelembutan, dan rapuh. Aku akui itu. Tapi tak cukup banyak orang yg mau dan mampu mengerti hikmah di balik kesan lemahnya wanita.
Bukan, bukanlah lemah lembut dan rapuhnya itu wanita seakan tiada daya. Sesungguhnya inilah kekuatannya. Yang pada saatnya akan menundukkan, mengalahkan apapun jua... Karena wanita telah membawa kodrat mutlak sebagai seorang istri, dan ibu.
 
Duhai indah, ...ketika seorang wanita menyadari perannya sebagai istri. Andai wanita mau memahami betapa mulianya ketika dia menyiapkan segala urusan rumah tangganya. Karena Allah SWT telah bukakan pintu-pintu keridhaanNya pd segala kesabaran, keikhlasan wanita menghias rumah tangganya... Ketika mencucikan pakaian, ketika menyiapkan makan dan minum, ketika merapikan istana cintanya... Ada pahala, ada sedekah, ada ridho dan cinta Allah SWT. Pada tiap tatap mata, pada tiap hangatnya senyum, pada sentuhannya, pada pelayanannnya terhadap suaminya, pada sedihnya, pada gundahnya, pada cemburu dan marahnya kala suaminya keliru melangkah.

Pun jua tatkala engkau wanita, jalani kodrat sebagai seorang ibu...
Tiap gerak yg dirasa di rahim mu adalah titik mula suatu kehidupan. Tiap kesakitan dan kepayahan yg engkau rasa adalah penyusunan kekuatan bagi si calon kehidupan baru. Tiap belai dan kata cintamu pada benih kehidupan itu adalah penjagaan sempurnanya pertumbuhan awal kehidupan. Tiap debar penantianmu adalah harapan, asa cintamu ingin melihat dunia... Makanan yang kau berikan pada buah hatimu, mata yg rela berkaga sepanjang malam, telinga yang tak pekak oleh tangis, tubuh yang terletih oleh peluh kerja, jiwa yang sabar dan tulus apa jua ulah, adalah energi yg menumbuh-kembangkan generasi emas.
 
Bunda...ajari anakmu mengenal ALLAH SWT dan RasulNya. Tanamkan kecintaanya pada Penciptanya, dan Pencipta ayah bundanya. Hingga putik itu menjadi buah, ranum lagi berkah....

Duuhh...wanita,
Jikalah engkau dicipta tanpa lemah, lembut, dan rapuh,...tiada mungkin kau mampu menjaga amanah luar biasa ini. Pada hati yang penuh emosi dan rasa melebihi logika, itulah pembedamu dg pria. Tapi itu pula kekuatan yg membuatmu sanggup menaklukkan dunia.

Subhanallah. Maha Suci Engkau duhai Ilahi Rabbiy...
Pada luapan rasa itu, telah banyak orang yg di-hero-kannya....

[Catatan Kecil: homesweeethome, 22/06/09]

Kamis, 24 Oktober 2013

Lelakiku... (di Mata, Hati, Pikir, dan Jiwa)

Lelaki di mata ku...
Tak sangatlah perlu engkau yang lebay, lebih-lebih alay. Tak perlu berlaku sebagaimana security atau dokter pribadi, yang sehari berkali bertanya: kamu dimana? sedang apa? sudah makan belum? dan sejenisnya.
Cukup bagiku, bila dalam sehari berkali-kali engkau ingat dan sebut aku dalam tiap-tiap do'a pada Allah. Dengan begitu, engkau telah menjagaku. Menitipkan kesehatan dan keselamatan ku pada Yang Maha Menguasai hidup dan mati kita.

Lelaki di hati ku...
Bukan engkau yang mengumbar-umbar kebisaanmu. Bukan engkau yang membangga-banggakan harta dan tahtamu. Atau pula engkau yang tak yakin dengan kemampuanmu. Atau pula engkau yang mengurangkan diri dengan tahta atau harta yang kau rasa sedikit kau miliki.
Cukup bagi ku bila engkau sadar dengan kemampuanmu.Tanpa banyak bicara, tapi anggunnya laku. Engkau insaf akan tahta dan hartamu, tapi tak kikir dengan sesamamu. Pun bila sebetulnya engkau pun buntu. 

Lelaki di pikir ku...
Bukan engkau yang mendominasi setiap cerita yang kita urai. Bukan engkau yang selalu bicara ini mauku. Bukan engkau yang membatasi ide di otakku. Bukan engkau yang ingin begini, mau begitu.
Engkau lelaki di pikiran ku, menjadi inspirasi selalu.Bila kau bukakan pintu bagi wanita mu untuk maju. 'Tika kau pahami wanita mu yang ingin meluaskan potensi amal dan ilmu.

Lelaki di jiwa ku...
Engkau adalah seorang anak, 
seorang suami, 
dan juga seorang ayah.
Engkau adalah hamba Allah. 

Utuh.
Patuh.



#OctoberRain