Rasanya dilema.
Setelah 48 bulan bekerja di dalam birokrasi, pahit manis silih berganti hadir.
Aku harus berulang-ulang memperbaiki niat dan tujuan.
Sebab banyak batu-batu siap menjadi sandungan. Jalan yang licin siap menggelincirkan.
Salah arah siap-siap dibelotkan. Salah langkah siap-siap masuk perangkap jebakan.
Semua tak seindah dibayangan.
Ketika merelakan diri menjadi "alat" bagi kebaikan negeri, terkadang malah serasa "diperalat" bagi secuil interest personal atau pun golongan. ketika ikhlas membagi "manfaat" bagi kemajuan tanah air, terkadang malah serasa "dimanfaatkan" untuk mencapai pemenuhan hawa nafsu pribadi atau golongan.
Dilematis bagi ku.
Ketika birokrasi penuh dengan birokrat yang menjelma jadi pelaku politik praktis, yang dangkal menakar hakikat politik. Politik menjadi ilustrasi kekuasaan yang tamak, kejam, dan tak berkeadilan. Menciptakan kasta-kasta 'orang dekat' dan 'orang jauh'. Yang dekat akan 'dapat'; yang jauh 'siapa kamu'.
Dan jalan ini masih sangat panjang.
Di masa nanti entah apa dan bagaimana keadaan dunia.
Semoga ditetapkan atas mawas diri.
Tegas dalam kebenaran.
Tak surut, Tiada luruh... diantara sekian goda dan rayu.
#kamu, aku, kita, adalah sedang "menunggu".
#akhirat adalah kepastian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar