Halaman

Selasa, 12 November 2013

Cerita PTSP Eps. 01

Bimtek:  Peningkatan Kinerja Pelayanan PTSP Kab/Kota se-Propinsi Bengkulu
@ Nala Seaside Hotel, 12.11.2013

Hari ini saya mengikuti Bimtek tentang sebagaimana tema di atas. Penyelenggara kegiatan ini yaitu KP2T (Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu) Propinsi Bengkulu. Menurut Kakan KP2T, Bapak Ir. Henry Poerwantrisno, kegiatan ini sebagai salah satu bentuk upaya peningkatan kompetensi SDM khususnya PNS yang bertugas sebagai bagian dari proses pelayanan perizinan di PTSP masing-masing. 

Berangkat dari ragam permasalahan seputar 'birokrasi', terkhusus dalam hal pelayanan perizinan, maka kegiatan ini menjadi wadah bagi upaya penyamaan persepsi dan gerak langkah dari seluruh PTSP di Propinsi Bengkulu agar dapat meningkatkan kinerja sehingga bisa mengubah pandangan negatif masyarakat atas pelayanan publik oleh pemerintah. 

Narasumber hari ini Bapak-Bapak dari BPKP Propinsi Bengkulu: Bp. Pareng Slamet, dan Bp. Harun AlRasyid. Materi yang disampaikan: Pelayanan Prima, serta Permasalahan Pelayanan Prima di Propinsi Bengkulu.

Potret pelayanan perizinan di Bengkulu masih cukup memprihatinkan. Apalagi bila diperbandingkan dengan daerah2 lain yang semakin mantap "memapankan" PTSP-nya. Sebutlah yang terdekat dengan Bengkulu, yaitu Palembang. Boleh disebut The Best of Sumatera. Beberapa PTSP di Bengkulu, masih terkendala pada masalah mendasar. Minimnya sarana dan prasarana dan SDM, serta minus komitmen pemimpin untuk memback-up kemajuan PTSP. Tanpa bermaksud menjadikan PTSP seolah anak emas diantara SKPD lain, hanya saja kita lihat saja realita kondisi sosial ekonomi saat ini. Saat dunia perekonomian semakin berkembang, saat itulah peran pemerintah dituntut untuk lebih tertib dan disiplin mengelolanya. Lebih2, harapan publik saat ini sangat tinggi akan pengelolaan pemerintahan yang bersih dan transparan. Kompetisi ekonomi dunia usaha, menuntut sistem yang efektif dan efisien. Apalagi dalam kaitan dengan Investasi di daerah baik oleh PMA maupun PMDN. Pada satu sisi, pemerintah dan negara membutuhkannya sebagai upaya bagi penyejahteraan masyarakat; di sisi lain, investor membutuhkan pelayanan administrasi pemerintah yang cepat dan tepat. Ini lah kiranya yang kemudian melandasi dikeluarkannya kebijakan tentang pembentukan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) di seluruh Prop/Kab/Kota di Indonesia.

Saya selalu punya antusias sendiri dari kegiatan-kegiatan semacam ini. Selalu ada input wawasan dan keilmuan; bisa menambah relasi dan rekan; mendapati hikmah dari pengalaman2 orang lain. Serasa di-recharge, diingatkan akan amanah. Pulangnya bisa mbungkus semangat baru buat bekal rutinitas pekerjaan. Plus, dapet oleh2 uang saku, hahahaa... lumayaaaan :P


Tidak ada komentar:

Posting Komentar