Halaman

Sabtu, 14 Desember 2013

"TERDALAM" (dari hati seorang pegawai kecil)


Rasanya dilema.
Setelah 48 bulan bekerja di dalam birokrasi, pahit manis silih berganti hadir.
Aku harus berulang-ulang memperbaiki niat dan tujuan.
Sebab banyak batu-batu siap menjadi sandungan. Jalan yang licin siap menggelincirkan.
Salah arah siap-siap dibelotkan. Salah langkah siap-siap masuk perangkap jebakan.

Semua tak seindah dibayangan.
Ketika merelakan diri menjadi "alat" bagi kebaikan negeri, terkadang malah serasa "diperalat" bagi secuil interest personal atau pun golongan. ketika ikhlas membagi "manfaat" bagi kemajuan tanah air, terkadang malah serasa "dimanfaatkan" untuk mencapai pemenuhan hawa nafsu pribadi atau golongan.

Dilematis bagi ku.
Ketika birokrasi penuh dengan birokrat yang menjelma jadi pelaku politik praktis, yang dangkal menakar hakikat politik. Politik menjadi ilustrasi kekuasaan yang tamak, kejam, dan tak berkeadilan. Menciptakan kasta-kasta 'orang dekat' dan 'orang jauh'. Yang dekat akan 'dapat'; yang jauh 'siapa kamu'.

Dan jalan ini masih sangat panjang.
Di masa nanti entah apa dan bagaimana keadaan dunia.
Semoga ditetapkan atas mawas diri.
Tegas dalam kebenaran.
Tak surut, Tiada luruh... diantara sekian goda dan rayu.


#kamu, aku, kita, adalah sedang "menunggu".
#akhirat adalah kepastian.


Rabu, 04 Desember 2013

KOMPETENSI PNS (Teknis & Manajerial)

KOMPETENSI PNS, APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA ?
15 Maret 2012

OLEH : 
H. ATENG KUSNANDAR ADISAPUTRA
(KEPALA BIDANG KESEJAHTERAAN DAN DISIPLIN, BKD PROVINSI JAWA BARAT)

A. Latar Belakang
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, mengatakan bahwa dari 4,7 juta Pegawai Negeri Sipil (PNS), sebanyak 95% PNS tidak kompeten, dan hanya 5% memiliki kompetensi dalam pekerjaannya (Harian Umum Pikiran Rakyat, Kamis 1 Maret 2012).
Pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini mungkin mendapat tanggapan yang beragam dari berbagai kalangan, baik kalangan PNS itu sendiri maupun yang bekerja di sektor swasta. Mungkin ada yang kaget seolah-olah tidak percaya apakah betul PNS ini tidak kompeten, ada juga yang biasa-biasa saja tidak memberikan komentar, dan mungkin ada yang berpendapat, kalau tidak memiliki kompetensi bagaimana bisa melaksanakan pelayanan kepada publik atau masyarakat, dan mungkin ada komentar yang radikal, apabila tidak memiliki kompetensi  lebih baik PNS ini mengundurkan diri saja.
Pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi bagi kalangan PNS merupakan salah satu bahan intropeksi diri untuk memperbaiki dan meningkatkan kompetensi, karena PNS adalah berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Jo Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, dijelaskan bahwa Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Selanjutnya dijelaskan bahwa Pegawai Negeri terdiri dari : Pegawai Negeri Sipil, Anggota Tentara Nasional Indonesia; dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) terdiri dari: Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah.
Dapat dibayangkan kalau seandainya PNS ini tidak memiliki kompetensi, akan berakibat  atau berpengaruh terhadap pelayanan kepada masyarakat, misanya pelayanan menjadi lambat, bekerja asal-asalan, tidak maksimal, tidak efisien dan hasilnya tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditentukan.
Sebenarnya sudah berbagai program dan kegiatan yang telah diupayakan oleh Pemerintah untuk meningkatkan kompetensi PNS, seperti melakukan reformasi birokrasi, berbagai Diklat dalam jabatan, berbagai Diklat fungsional, berbagai Diklat teknis, workshop, seminar dan kegiatan ilmiah lainnya, tapi mengapa PNS masih diindikasikan tidak memiliki kompetensi?.
Mungkin sudah banyak tulisan yang membahas masalah kompetensi PNS, tetapi apa salahnya tulisan di bawah ini akan membahas apa, mengapa dan bagaimana kaitannya dengan kompetensi PNS ini, mudah-mudahan bermanpaat.
B. Apa itu Kompetensi ?
Kata “kompetensi” memiliki pengertian menyoroti aspek dan penekanan yang relatif berbeda. Kompetensi memiliki pengertian yang sama dengan capability (kemampuan). Seseorang yang kompeten adalah yang memiliki kemampuan, pengetahuan dan keahlian untuk melakukan sesuatu secara efisien dan efektif.
Mengingat banyaknya pengertian kompetensi yang dikemukakan dalam kamus dan juga oleh para ahli, berikut ini  diuraikan beberapa pengertian kompetensi  :
  1. Berdasarkan kamus bahasa Indonesia, pengertian kompetensi adalah kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal;
  2. Menurut Burgoyne (1998), kompetensi adalah kemampuan dan kemauan untuk melakukan tugas;
  3. Menurut Woodruffe (1990), kompetensi ialah dimensi perilaku yang mempengaruhi kinerja;
  4. Menurut Furnham (1990), kompetensi adalah kemampuan dasar dan kualitas kinerja yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik;
  5. Menurut Mitrani (1992), kompetensi adalah karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya;
  6. Menurut Murphy (1993), kompetensi adalah bakat, sifat dan keahlian individu apapun yang dapat dibuktikan, dapat dihubungkan dengan kinerja yang efektif dan baim sekali
  7. Menurut Amstrong dan Baron (1998), competence menggambarkan apa yang dibutuhkan agar ia mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Pengertian competence lebih memberikan perhatian pada akibat daripada usaha dan pada output daripada input. Competence mengacu pada dimensi perilaku sehingga sering juga disebut kompetensi perilaku. Pengertian competence untuk menggambarkan bagaimana orang berperilaku ketika mereka melakukan perannya dengan baik;
  8. Menurut Training Agency (1988), competence adalah konsep luas, ,e,uat kemampuan menstransfer keahlian dan kemampuan kepada situasi baru dalam wilayah kerja. Menyangkut organisasi dan pekerjaan, inovasi dan mengatasi aktivitas personel yang dibutuhkan di tempat berkaitan dengan rekan kerja, manajer serta pelanggan;
  9. Menurut Spencer dan Spencer (1993), kompetensi sebagai suatu karakteristik dasar dari seorang individu yang secara sebab akibat berhubungan dengan criterion-referenced effective dan/atau kinerja yang tinggi sekali dalam melakukan suatu pekerjaan. Karakteristik individu apapun yang dapat dihitung dan diukur secara konsisten, dapat dibuktikan untuk membedakan secara signifikan antara kinerja yang efektif. Selanjutnya Spencer dan Spencer (1993), membagi kompetensi ke dalam 2 (dua) kategori, yaitu : “threshold competencies” dan “differentiating competencies”. Threshold competencies, adalah karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaannya. Tetapi tidak untuk membedakan seorang yang berkinerja tinggi dan rata-rata. Sedangkan  differentiating competencies adalah faktor-faktor yang membedakan individu yang berkinerja tinggi dan rendah ;
  10. Menurut Civil Service College (1997), kompetensi adalah kemampuan perorangan untuk melaksanakan pekerjaannya di tempat kerja dengan memenuhi standar. Kompetensi merujuk pada kecakapan atau kelayakan seseorang dalam organisasi untuk menjalankan tugas dengan sempurna. Kompetensi merujuk pada sifat (trait) individu yang dapat atau berhubungan dengan prestasi kerja. Kecakapan yang dimaksudkan boleh didasarkan kepada motif, sifat, sikap atau nilai, tahap pengetahuan atau pemikiran (kognitif) atau kemahiran bertingkah laku;
  11. Menurut Covey, Roger dan Rabecca Meril (1994), kompetensi mencaku :
  1. Kompetensi Teknis, yaitu pengetahuan dan keahlian untuk  mencapai hasil yang telah disepakati, kemampuan untuk  memikirkan persoalan dan mencari alternative baru;
  2. Kompetensi konseptual adalah kemampuan melihat gambar besar, untuk menguji berbagai pengandaian dan mengubah perspektif;
  3. Kompetensi untuk hidup dalam ketergantungan   kemampuan, guna berinteraksi secara efektif dengan orang lain, termasuk kemampuan mendengar, berkomunikasi, mendapat alternative lain, kemampuan untuk melihat dan beroprasi secara efektif dalam organisasi atau system yang utuh.
12. Menurut David Mc.Clelland, kompetensi adalah karakteristik yang mendasar yang dimiliki seseorang yang berpengaruh langsung terhadap atau dapat memprediksikan kinerja yang sangat baik. Selanjutnya David Mc.Clelland berpendapat bahwa kompetensi ini ibarat “gunung es”, dimana keterampilan dan pengetahuan membentuk puncaknya yang berada di atas air. Bagian yang dibawah permukaan air tidak terlihat dengan mata, namun menjadi fondasi dan memiliki pengaruh terhadap bentuk dari bagian yang berada di atas air. Peran social dan citra diri berada apada bagian “sadar” seseorang, sedangkan bakat/sifat dan motif seseorang berada apad alam “bawah sadar”nya;
13. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS, bahwa kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatannya;
14. Berdasarkan Keputusan Mendiknas Nomor 045 Tahun 2002, kompetensi dinyatakan sebagai seperangkat tindakan cerdas penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu;
15. Dalam konteks penyelenggaraan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, kompetensi dikelompokkan atas 4 jenis, yaitu (SANKRI, 2003 :75-76) :
  1. Kompetensi Teknik (technical competence) yaitu kompetensi mengenai bidang yang menjadi tugas pokok organisasi. Definisi yang sama dimuat dalam PP no 101/2000 tentang DIklat Jabatan PNS, bahwa kompetensi teknis adalah kemampuan PNS dalam bidang teknis tertentu untuk pelaksanaan tugas masing-masing. Bagi PNS yang belum memenuhi persyaratan kompetensi jabatan perlu mengikuti Diklat teknis yang berkaitan dengan persyaratan kompetensi jabatan masing-masing.
  2. Kompetensi Manajerial (managerial competence) adalah kompetensi yang berhubungan dengan berbagai kemampuan manajerial yang dibutuhkan dalam menangani tugas organisasi. Kompetensi manajerial meliputi kemampuan menerapkan konsep dan teknik perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi kinerja unit organisasi, juga kemampuan dalam melaksanakan prinsip good governance dalam manajemen pemerintahan dan pembangunan termasuk bagaimana mendayagunakan kemanfaatan sumberdaya pembangunan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
  3. Kompetensi Sosial (Social Competence), yaitu kemampuan melakukan komunikasi yang dibutuhkan oleh organisasi dalam pelaksanaan tugas pokoknya. Kompetensi sosial dapat terlihat di lingkungan internal seperti memotivasi SDM dan atau peran serta masyarakat guna meningkatkan produktivitas kerja, atau yang berkaitan dengan lingkungan eksternal seperti melaksanakan pola kemitraan, kolaborasi dan pengembangan jaringan kerja dengan berbagai lembaga dalam rangka meningkatkan citra dan kinerja organisasi, termasuk bagaimana menunjukkan kepekaan terhadap hak asasi manusia, nilai-nilai sosial budaya dan sikap tanggap terhadap aspirasi dan dinamika masyarakat
  4. Kompetensi intelektual/Strategik (intellectual / strategic competence), yaitu kemampuan untuk berpikir secara strategic dengan visi jauh ke depan. Kompetensi intelektual ini meliputi kemampuan merumuskan visi, misi, dan strategi dalam rangka mencapai tujuan organisasi sebagai bagian integral dari pembangunan Nasional, merumuskan dan memberi masukan untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang logis dan sistematis, juga kemampuan dalam hal memahami paradigma pembangunan yang relevan dalam upaya mewujudkan good governance dan mencapai tujuan berbangsa dan bernegara, serta kemampuan dalam menjelaskan kedudukan, tugas, fungsi organisasi instansi dalam hubungannya dengan Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa :
  1. Kata kompetensi, kata dasarnya kompeten, berarti cakap mampu atau terampil;
  2. Kompetensi adalah tingkat kemampuan seseorang untuk melaksanakan kewenangan dan tanggungjawab yang dimiliki dalam melaksanakan tugasnya secara efektif efisien;
  3. Kompetensi adalah tingkat kemampuan seseorang untuk melaksanakan kewenangan dan tanggungjawab yang dimiliki dalam melaksanakan tugasnya secara efektif efisien;
  4. Konsepsi kompetensi meliputi 3 (tiga) aspek, yaitu :
  1. adalah kemampuan dasar yang dimiliki setiap orang yang menyangkut karakteristik bakat (traits), motiv dan motivasi;
  2. adalah kemampuan teknis yang dimiliki seseorang dalam pelaksanaan tugas-tugas teknis;
  3. adalah kemampuan seseorang dalam hal manajemen, kepemimpinan dan administrasi.
5. 5 (lima) karakteristik dasar kompetensi, meliputi :
  1. Motif (motive), sesuatu yang secara terus menerus dipikirkan atau diinginkan oleh seseorang yang menyebabkan adanya tindakan. Motif ini menggerakan, mengarahkan dan memiliki perilaku terhadap tindakan tertentu atau tujuan dan berbeda dari orang lain;
  2. Sifat (traits), karakteristik fisik dan respon yang konsisten terhadap situasi dan informasi;
  3. Konsep pribadi (self concept), perilaku, nilai dan kesan pribadi seseorang;
  4. Pengetahuan (knowledge), informasi mengenai seseorang yang memiliki bidang substansi tertentu;
  5. Keterampilan (skill), kemampuan untuk melaksanakan tugas fisik dan mental tertentu.
C. Mengapa PNS harus memiliki kompetensi ?
Pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari “rule government” menjadi “good governance” atau “from government to governance”, dari sentralistik ke desentralistis, maka perlu disikapi dan diimbangi dengan PNS yang memiliki kompetensi yang memadai dan sesuai dengan tuntutan tugas.
Keberadaan PNS di era reformasi dan penyelengaraan otonomi daerah sekarang ini memiliki posisi yang sangat strategis, karena lancar tidaknya, baik buruknya penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, sangat tergantung kepada kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh PNS.
Mengapa PNS harus memiliki kompetensi ?, diantaranya karena tuntutan :
  1. tugas, pokok, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab yang harus dilaksanakan, yaitu memberikan pelayanan publik;
  2. pelaksanaan kepemerintahan yang baik (Good Governance);
  3. dalam upaya mengimbangi perubahan lingkungan strategis yang cepat berubah, baik itu lingkungan internal organisasi, maupun lingkungan eksternal organisasi;
  4. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan era globalisasi yang sedang berlangsung yang tidak bisa di tolak dan dicegah lagi;
  5. serta pelaksanaan otonomi daerah.
Kompetensi PNS ini berkaitan dengan kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi kewenangan dan tanggungjawab yang diamanatkan kepadanya.
Untuk itu kualifikasi aparatur pemerintah (PNS), terutama para pemimpin dalam birokrasi publik menurut Widodo (2006), harus : berakhlak bersih dan tidak cacat moral, memiliki visi ke depan. Selanjutnya menurut Ulrich dalam Tilaar (1997), bahwa untuk menciptakan sebuah kepemimpinan publik yang unggul diperlukan empat agenda utama, yaitu : (1) menjadi rekan yang stratejik, (2) menjadi seorang pakar, (3) menjadi seorang pekerja ulung dan (4) menjadi seorang agent of change (agen perubahan).
Dalam upaya memenuhi kompetensi PNS, Bass (1985), berpendapat dapat diupayakan melalui kompetensi transformasi seorang pemimpin, yaitu : (1) meningkatkan kesadaran pegawai terhadap nilai dan pentingnya  tugas dan pekerjaan, (2) mengarahkan pegawai untuk fokus pada tujuan kelompok dan organisasi, bukan pada kepentingan pribadi, dan (3) mengembangkan potensi pegawai secara optimal.
Menurut Harbani Pasolong (2008), setidaknya terdapat sepuluh prinsip kepemimpinan transformasional dalam pengelolaan birokrasi pemerintahan, yakni : (1) kejelasan visi, kepemimpinan yang baik selalu mulai dengan visi yang merefleksikan tujuan bersama, dan dijelaskan kepada seluruh pegawai dengan gamlang dan sederhana, (2) kesadaran pegawai, selalu berusaha untuk meningkatkan terhadap nilai dan pentingnya tugas dan pekerjaan bagi organisasi, (3) pencapain visi, berorientasi pada pencapaian visi dengan cara menjaga dan memelihara komitmen yang telah dibangun bersama, (4) pelopr perubahan, (5) pengembangan diri, (6) pembelajaran pegawai, (7) pengembangan pegawai, (8) pengembangan kreativitas, (9) budaya kerjasama, dan (10) kondusifitas organisasi.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi PNS khususnya para pejabat struktural,   Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (UU 43/199) tentang Perubahan atas UU 8/1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, dalam Pasal 17 ayat 2 mengatur pengangkatan PNS dalam suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat objektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, atau golongan.
Untuk menentukan Standar Kompetensi Jabatan, telah ditetapkan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2011 tanggal 28 Juni 2011 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan. Pedoman ini merupakan panduan bagi setiap instansi pemerintah baik pusat maupun daerah dalam menyusun standar kompetensi jabatan pada instansi masing-masing.
Standar Kompetensi Jabatan yang selanjutnya disebut Standar Kompetensi Manajerial adalah persyaratan kompetensi manajerial minimal yang harus dimiliki seorang PNS dalam melaksanakan tugas jabatan. Sedangkan Kompetensi Manajerial adalah karakteristik yang mendasari individu dengan merujuk pada kriteria efektif dan/atau kinerja unggul dalam jabatan tertentu. 
Dengan demikian setiap PNS yang akan memangku jabatan struktural harus memiliki standar kompetensi jabatan sesuai Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2011. Berdasarkan kamus kompetensi manajerial yang tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2011, ada sekitar 39 (tiga puluh Sembilan) kompetensi manajerial yang harus dimiliki setiap pejabat struktural eselon, IV, III, II dan I. 
Selain pejabat struktural, penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik dilaksanakan oleh pejabat fungsional yakni kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. 
D. Bagaimana meningkatkan kompetensi PNS
Tujuan reformasi birokrasi adalah membangun kepercayaan masyarakat (public trust building) dan menghilangkan citra negatif birokrasi pemerintahan. Visi reformasi birokrasi adalah terwujudnya aparatur Negara yang professional dan kepemerintahan yang baik (good governance). Misi reformasi birokrasi  adalah mengubah pola/alam pikiran (mindset), pola budaya (cultural set), dan system tata kelola pemerintahan. Adapun sasaran reformasi birokrasi adalah terwujudnya birokrasi yang : bersih, efektif, efisien, produktif, transparan dan terdesentralisasi.
Perubahan pola pikir PNS dari ingin dilayani menjadi pelayan (pamong) yang menyenangkan masyarakat. Dari pola budaya santai, malas-malasan dan tidak berdisiplin, menjadi pola budaya kerja keras, bersemangat, inovatif, kreatif dan berdisiplin. Dari system tatakelola (manajemen) pemerintahan yang birokratik ke system pemerintahan bercorak bisnis/wirausaha.
Dalam upaya mewujudkan reformasi birokrasi dan meningkatkan kompetensi PNS ditempuh melalui :
  1. Penataan kembali kelembagaan/organisasi, Sumber Daya Manusia Aparatur dan tatalaksana (manajemen) pemerintahan dengan ukuran yang pas (right sizing) sesuai dengan tujuan, urhensi, visi dan misi yang diemban;
  2. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas para birokrat (PNS) dalam perumusan kebijakan, pemberian pelayanan dan pemberdayaan masyarakat. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas atau kompetensi PNS diupayakan  dengan cara :
    1. Pendidikan Formal, yakni dengan penugasan para PNS untuk mengikuti jenjang pendidikan tinggi S1, S2, dan S3, serta pemberian ijin belajar jenjang S1, S2, dan S3;
    2. Pendidikan dan Pelatihan Jabatan yang dipersyaratkan, yakni Diklatpim Tingkat IV, Diklatpim Tingkat III, Diklatpim Tingkat II, dan Diklatpim Tingkat I;
    3. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional bagi PNS yang dipersiapkan untuk menduduki jabatan fungsional;
    4. Pendidikan dan Pelatihan Teknis, untuk memenuhi kebutuhan keahlian para PNS di bidang teknis tertentu;
    5. Pemberian kemampuan melalui pengalaman (Tour of duty) para PNS.
  3. Perbaikan sistem tatakelola (manajemen) urusan pemerintahan dan pelayanan masyarakat dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Dimana sekarang ini hamper semua instansi/organisasi perangkat daerah sudah memiliki web site, sehingga berbagai informasi/kebijakan bisa diakses oleh masyarakat;
  4. Perbaikan sistemreward and punishment. Sistem reward dengan menerapkan equal work for equal pay atau pemberian gaji yang layak sesuai dengan tingkat kedudukannya dalam organisasi. Pemberian hukuman bagi yang melakukan pelanggaran sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS;
  5. Perbaikan etika dan moralitas PNS sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korp dan Kode Etik PNS, dan meningkatkan pengawasan (pengawasan internal, pengawasan eksternal, pengawasan masyarakat).   
Daftar Pustaka :
  1. Asmawi Rewansyah, Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good Governance, CV. Yusaintanas Prima, Jakarta, 2010;
  2. Asmawi Rewansyah, Kepemimpinan Dalam Pelayanan Publik, CV. Yusaintanas Prima, Jakarta, 2011;
  3. Dodi Ahmad Fauzi, Bagaimana Menjadi CEO Yang Handal, Restu Agung, Jakarta, 2007;
  4. Endah Setyowati, Makalah Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi :Solusi Untuk Meningkatkan Kinerja Organisasi;
  5. Harbani Pasolong, Kepemimpinan Birokrasi, Alfabeta, Bandung, 2008;
  6. Joko Widodo, Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja, Bayumedia, Malang, 2007;
  7. Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia (Reformasi Birokrasi dan Manajemen PNS), PT. Refika Aditama, Bandung, 2007;
  8. Sedarmayanti, Makalah Pelatihan Berdasarkan Kompetensi Untuk Masa Depan, Maret, 2011;
  9. Semuil Tjiharjadi, To Be A Great Leader, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2007;
  10. Stephen H. Rhinesmith, Panduan Bagi Manajer Menuju Globalisasi, Interaksara, Edisi Kedua, 2011.

Sumber : Bidang Kesdis BKD Prov Jabar
Penulis : Kepala Bidang Kesdis
http://bkd.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/artikel/detailartikel/15









Senin, 02 Desember 2013

Peterpan bilang : Sebuah Nama Sebuah Cerita




 ... adalah nama.
ia rasa, asa lalu berlalu.
ia tersimpan sahaja. kepastian bukan milik kita.
hari ini masih ia nama tanpa pasti rupa.
ah, mungkin aku gila.



sebuah lentera selalu menjadi penerang.
lentera dari-Nya.
menuntun langkah setia dan percaya 
pada satu keyakinan:
tentang masa berkawan dalam 
cita, cinta, dan berkah.


hei,
mawar kita masih merah...
cawan kita masih ada...
anggur ini lama tersimpan, kurasa telah memabukkan...
kapan baiknya kita meminumnya?


oh, hei...
lihat pada sebuah bangku kosong di taman sini.
ia yang selalu hangat, 
meski musim demi musim.
ia yang selalu tegar meski sesungguhnya rapuh.
dan ia yang masih selalu setia meski kadang ada ragu.


 mungkin...
hanya hingga kita pun tahu.
aku pemenang,
atau seseorang yang kalah demi waktu.




 
cerita bergambar*
mengakrabi coret2an, melapangkan rasa*
dan saya suka melakukannya*






 



Selasa, 26 November 2013

Sebagaimana Kamu, Begitu pun Aku : Manusia.

Bila dia berharta, 
jangan pula kau kira seluruh dunia telah digenggamannya.
Bila dia berilmu,
jangan kau pikir dia maha tahu.
Bila dia indah,
jangan secepatnya kau rasa dia bidadari surga.
Bila dia berkehidupan kini dengan baik,
jangan seketika kau menyimpulkan dia tak pernah rasai masa pahit.

Puji saja.
Sebab dia hanya hamba, bukan sepatutnya untuk di- Puja.
Kagumi saja.
Sebab dia insan biasa, 
kebaikan yang ada padanya Tak Memastikan dia adalah Sempurna.

Dia,
adalah jiwa raga yang mulia,
'tika bersama iman yang terpelihara.


#tuturan-jiwa
#meluap2-dipikiran-sepulang-kerja-hari-ini
#semoga-berbuah-hikmah



Senin, 25 November 2013

Berjalan di atas Benar.

Semoga hari ini kita belajar tentang Benar.
Lalu secara sadar kita kembali pada suatu hakikat.

Usah lah risaukan rasa pahitnya.
Masa manisnya akan kita cecap,
dan reguk dengan berkah-Nya...

Bila kau dapati tak banyak yang mendukung kita,
apalah lagi bila kau bandingkan dalam takaran materi sedikit dan banyak,
...jangan ragu, apalagi berbalik!
Sudah jalannya Benar seperti itu.

Terusilah. 

#meski di lumpur, intan tetaplah intan.
#yang baik, selamanya tak bersatu dengan yang tak baik.
#muhasabah-hujan.



 







Minggu, 24 November 2013

tentang KITA



Dan...
saat kita bertemu nanti, 
kau, aku, 
tahu : seolah kita telah sejak lama saling mencinta.

Lalu...
di taman itu,
tak ada aku, tiada kamu.
tapi KITA.

^^






MLTR "Out of the Blue"

thats what i called : sabit vs celurit
I was almost about to lose my faith
Aku hampir hilang keyakinan
Was still dreaming but feared it was too late
Masih terus bermimpi namun takut sudah terlambat
But then you came along to my surprise
Lalu kau hadir mengejutkanku
And stole my heart before my very eyes
Dan mencuri hatiku tepat di hadapanku

CHORUS
You took me right out of the blue
Kau membawaku dari kesedihan
Simply by showing that you love me too
Hanya dengan menunjukkan bahwa kau mencintaiku
Only by giving me your everything with a love so true
Hanya dengan memberiku segala yang kau punya dengan setulus cinta
You took me out of the blue
Kau membawaku dari kesedihan

I was wondering what love was all about
Aku bertanya-tanya apakah cinta itu
I was trying but couldn't work it out
Aku berusaha namun tetap tak kutemukan jawabnya
But then you came along to my surprise
Lalu kau hadir mengejutkanku
And made my frozen mind come alive
Dan menghidupkan lagi pikiranku yang beku

Back to CHORUS

You let me out of the darkness
Kau mengeluarkanku dari kegelapan
You brought me out in the sun
Kau membawaku pada sinar mentari
I think you must be the only one for me
Kupikir kau pasti hanya untukku
'Coz...
Karna ...

You took me right out of the blue
Kau membebaskanku dari kesedihan
Simply by showing that you love me too
Hanya dengan menunjukkan bahwa kau mencintaiku
Only by giving me your everything
Hanya dengan memberiku segala yang kau punya
Breathing air below my wings
Menghirup udara di bawah sayapku
You took me right out of the night
Kau membawaku dari gelap malam
Simply by filling my heart with light
Hanya dengan mengisi hatiku dengan cahaya
Only by giving me your energy
Hanya dengan memberiku energimu
With a love so true you took me out of the blue
Dengan setulus cinta kau membawaku dari kesedihan

Senin, 18 November 2013

M.U.P.E.N.G ^^

Dear diary...
Kali ini tentang apa2 yang bikin saya MuPeng
alias Muka Pengen :P

     Pencapaian hidup yang ingin diwujudkan:
  • Pengen bangeeeeettt memperbaiki, membetulkan, meningkatkan kemampuan verbal dan non verbal bahasa inggris sayaaaa... Kalo masih idup, hadeeeeeuhh...2015 era AFTA, bo' !
  • Pengen bangeeeeettt berangkat umroh ^^ Saya mau memberikan "waktu khusus" bagi diri saya untuk berkhalwat dengan Rabb saya... Masih muda begini, rasanya lebih tepat untuk berperjalanan ibadah. Secara logika, tentunya masih memiliki fisik yang kuat. Ah, rindu serindunya dengan rumah mu ya Rabbiy... Izinkanlah hamba bertandang kesana... Ke tempat dimana Rasul kami menorehkan sejarah, mentarbiyah para pendahulu kami. Aku mencintai-MU, aku rinduuuuu...
  • Pengen dapat rezeki lebih supaya bisa beli bum-bum :P Bukan buat gaya2an, ini tentang azas manfaat. Sungguh!
  • Pengen mulai dikit2 nambah investasi. Ex. emas, tanah, rumah, atau usaha. Hhmmmmmm...   
  • Pengen menjumpai langsung ciptaan Allah yaitu makhluk yang bernama: Maple dan Chrysantemum. Oooohhhh... indahnyaaaa :D :D :D
     Apaaahh...?! Duniawi banget??!! 
Yah, kali ini saya memang sedang menceritakan 
tetesan duniawi yang bikin saya mupeng. 
Tak apalah: "Berusaha untuk dunia, seolah2 akan hidup selamanya".
Setidaknya ketertarikan saya terhadap dunia adalah pada hal2 yang tak sia2.
Setidaknya sisi keduniawian saya tidak ada yang salah arah. 
Kecuali bila saya mencapai pengen2 itu 
dengan cara yang tidak dibenarkan Tuhan...
Bi-idznillaah
hingga 2015 
InsyaAllah
 

Pssstt... kalo soal Nikah. Itu jauh lebih tinggi tingkatnya dari "pengen"
 Nikah itu BUTUH! 
Nanti kita "Kupas" ----> Rumah Tangga Harapan Yeni.
  










Sabtu, 16 November 2013

Pakaian Dinas-nya PNS, nih...!!!

PAKAIAN DINAS PNS



PERATURAN  MENTERI  DALAM  NEGERl  TENTANG  PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN MENTERI  DALAM NEGERl  NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI  NEGERl  SIPIL Dl LINGKUNGAN  DEPARTEMEN  DALAM  NEGERl  DAN  PEMERINTAH DAERAH.
I.  Pakaian Dinas di Lingkungan Departemen Dalam Negeri terdiri dari:
a. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH, terdiri dari:
1)PDHWarnakhaki;dan
2)PDH batik
b. Pakaian Sipil Harian disingkat PSH;
c. Pakaian Sipil Resmi disingkat PSR;
d. Pakaian Sipil Lengkap disingkat PSL.
II.  Pakaian Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi terdiri dari:
a. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH, terdiri dari:
1)PDHWarnakhaki;
2)PDH batik dan/atau tenun ikat dan/atau kain ciri khas daerah.
b. Pakaian Sipil Harian disingkat PSH;
c. Pakaian Sipil Resmi disingkat PSR;
d. Pakaian Sipil Lengkap disingkat PSL;
e. Pakaian Dinas Lapangan disingkat PDL.

III. Pakaian Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota terdiri dari:
a. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH, terdiri dari:
1)PDH Warna khaki;
2)PDH batik dan/atau tenun ikat dan/atau kain ciri khas daerah.
b. Pakaian Sipil Harian disingkat PSH;
c. Pakaian Sipil Resmi disingkat PSR;
d. Pakaian Sipil Lengkap disingkat PSL;
e. Pakaian Dinas Lapangan disingkat PDL;
f   Pakaian Dinas Harian disingkat PDH Camat dan Lurah;
g  Pakaian Dinas Upacara disingkat PDU Camat dan Lurah.


Permen No. 53 Tahun 2009 Perubahan Atas Permen No. 60 2007




#sumber: http://sakuraintertex.wordpress.com

Rabu, 13 November 2013

"an empty bench under the maple tree"




Maple...
Aku selalu merasa dijatuhi cinta.
Setiap kali raut mu tertangkap mata, ingin ku pakai kacamata kuda agar tak lekas hilang citra mu.
Bila kau singgahi pikir ku, asa ku jauh membumbung ke tempat dimana ingin ku temui mu.

Kau kemilau; pancaran yang cemerlangkan kembali cita cinta.
Kau adalah damai; dimana aku temukan tenang.
Melangkah. Berjalan. Menari. Riang!
Rentangkan kedua tangan; hirupi rasa yang Bebaaaaasss.
Semilir angin dan tubuh yang rebah dijatuhnya dedaunan, di antara tegapnya pohon dan mentari hangat menyinar.... Binarlah mata. Binar di jiwa.

Ah Maple,
Bagaimana bisa kau buat ku begitu?!
Kita sungguh belum pernah bertatap mata.
Belum pula berjabat erat.
Apatah lagi untuk menginderai lekuk-lekuk rupamu.
Kau seumpama rindu. Aku akan temui mu.
Namun mungkin aku tak akan banyak bicara. Mulut ku kelu karena kekaguman.
Tapi ku pastikan aku akan sempat:
"i love you..."

Selasa, 12 November 2013

Cerita PTSP Eps. 01

Bimtek:  Peningkatan Kinerja Pelayanan PTSP Kab/Kota se-Propinsi Bengkulu
@ Nala Seaside Hotel, 12.11.2013

Hari ini saya mengikuti Bimtek tentang sebagaimana tema di atas. Penyelenggara kegiatan ini yaitu KP2T (Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu) Propinsi Bengkulu. Menurut Kakan KP2T, Bapak Ir. Henry Poerwantrisno, kegiatan ini sebagai salah satu bentuk upaya peningkatan kompetensi SDM khususnya PNS yang bertugas sebagai bagian dari proses pelayanan perizinan di PTSP masing-masing. 

Berangkat dari ragam permasalahan seputar 'birokrasi', terkhusus dalam hal pelayanan perizinan, maka kegiatan ini menjadi wadah bagi upaya penyamaan persepsi dan gerak langkah dari seluruh PTSP di Propinsi Bengkulu agar dapat meningkatkan kinerja sehingga bisa mengubah pandangan negatif masyarakat atas pelayanan publik oleh pemerintah. 

Narasumber hari ini Bapak-Bapak dari BPKP Propinsi Bengkulu: Bp. Pareng Slamet, dan Bp. Harun AlRasyid. Materi yang disampaikan: Pelayanan Prima, serta Permasalahan Pelayanan Prima di Propinsi Bengkulu.

Potret pelayanan perizinan di Bengkulu masih cukup memprihatinkan. Apalagi bila diperbandingkan dengan daerah2 lain yang semakin mantap "memapankan" PTSP-nya. Sebutlah yang terdekat dengan Bengkulu, yaitu Palembang. Boleh disebut The Best of Sumatera. Beberapa PTSP di Bengkulu, masih terkendala pada masalah mendasar. Minimnya sarana dan prasarana dan SDM, serta minus komitmen pemimpin untuk memback-up kemajuan PTSP. Tanpa bermaksud menjadikan PTSP seolah anak emas diantara SKPD lain, hanya saja kita lihat saja realita kondisi sosial ekonomi saat ini. Saat dunia perekonomian semakin berkembang, saat itulah peran pemerintah dituntut untuk lebih tertib dan disiplin mengelolanya. Lebih2, harapan publik saat ini sangat tinggi akan pengelolaan pemerintahan yang bersih dan transparan. Kompetisi ekonomi dunia usaha, menuntut sistem yang efektif dan efisien. Apalagi dalam kaitan dengan Investasi di daerah baik oleh PMA maupun PMDN. Pada satu sisi, pemerintah dan negara membutuhkannya sebagai upaya bagi penyejahteraan masyarakat; di sisi lain, investor membutuhkan pelayanan administrasi pemerintah yang cepat dan tepat. Ini lah kiranya yang kemudian melandasi dikeluarkannya kebijakan tentang pembentukan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) di seluruh Prop/Kab/Kota di Indonesia.

Saya selalu punya antusias sendiri dari kegiatan-kegiatan semacam ini. Selalu ada input wawasan dan keilmuan; bisa menambah relasi dan rekan; mendapati hikmah dari pengalaman2 orang lain. Serasa di-recharge, diingatkan akan amanah. Pulangnya bisa mbungkus semangat baru buat bekal rutinitas pekerjaan. Plus, dapet oleh2 uang saku, hahahaa... lumayaaaan :P


Senin, 11 November 2013

H.E.R.O

Tadi pagi kami berbaris bersama memperingati Hari Pahlawan di Halaman Kantor Bupati Kabupaten Seluma. Saat pembacaan kata mutiara para pejuang yang disampaikan oleh salah satu veteran, ada rasa Haru tiba-tiba menyeruak... Masa demi masa di belakang berkelebat rasanya di pikiran. Seakan saya berada suatu waktu di tempo doeloe. 

Betapa para pendiri bangsa di masa lalu adalah sosok-sosok jiwa yang anggun, yang syahdu, yang elegan. Tak banyak-banyak berbicara, tapi sedikit kata yang terucap menjadi bernas. Bahkan hingga di masa sekarang, kata-kata itu menjadi petuah. 

Rasanya kita yang hidup di masa ini sudah sepatutnya tak sekedar ikut berbaris memperingati seremonial belaka. Tapi memungut hikmah dari masa-masa berjuang para pendiri bangsa ini. Betapa banyaknya yang harus kita gugu dari kata dan sikap mereka terhadap bangsa ini. Sense of belonging; inilah kiranya yang patut kita re-check kembali dalam diri kita masing-masing sebagai pewaris negeri ini.

Mereka (pejuang) dimasa itu, rela kehilangan bagian mana saja dari raganya dalam berjuang. Kita hari ini terlalu sibuk dengan aneka perawatan anggota tubuh.

Mereka para pejuang, tak pernah bertanya apa yang didapatnya dari negara. Hari ini kita malah berlomba mengeruk kekayaan negara demi pundi-pundi harta pribadi.

Bila bangsa yang besar adalah yang dapat memuliakan para pahlawan; barang kali bangsa ini memang belum tumbuh besar. Atau telah tumbuh dalam raga yang besar, tetapi dengan jiwa yang kerdil. 

Semoga bangsa ini akan pulih dari keterpurukan, dari kebobrokan, dan dari kekerdilan. 

+ Right or Wrong, Its My Country.
+ Cinta_Indonesia





















Sabtu, 09 November 2013

Masak2 a la Yeni ^^

Memasak, mencoba-coba resep masakan, adalah salah satu kesukaan saya. Kalo istilah kata punya passion terhadap masak-masak dan makan-makannya juga tentunya :P Saya ingat-ingat, minat ini ada sejak saya SMP. Saya suka nonton program tv tentang masak memasak. Lalu saya pun sering membeli tabloid-tabloid yang berhubungan dengan masak-masak ex: Nova, Saji. Sering pula membeli buku-buku resep masakan. Atau membuat kliping resep masakan dari koran-koran bekas pembungkus kue, atau minta dari teman-teman. Walau sebenarnya saat itu masih jarang juga mempraktikkan resep yang ada, karena saat itu, banyak bahan-bahan yang selain saya belum familiar, di kota tempat tinggal saya pun susah ditemukan. Terutama sih, karena gak ada modal buat beli bahan-bahannya :P Masih dijajanin sama ortu soalnya. 

Tapi saya bersyukur, memiliki ibu yang bersedia membelikan bahan-bahan untuk saya mencoba resep masakan. Kadang-kadang bahkan suka gagal masakannya, tapi beliau tetap senang-senang aja :) --kecuali kalo harga bahannya mahal, pas gagal maka cemberut deh!--

Hal yang paling indah dari kesukaan memasak itu bukan cuma berhasil membuat makanannya. Yang paling menakjubkan adalah Ketika mata kita menangkap senyum suka dari orang-orang yang menyicipi masakan kita. Apalagi kalo mereka bilang: Enak! Sedap! Lezat! Terus makan dengan lahap. Wuuaaaahhh... bisa Terharu Bahagia. Nyeeesss banget rasa di hati. Puas. Bahagia. :D :D :D 

Ada pula rasa Penasaran yang terobati apabila berhasil menaklukkan sebuah resep masakan. Seperti ketika setahun yang lalu saat sedang "hangatnya" si Rainbow Cake. Saya penasaran sekali. Saya ingat waktu itu di kota saya tinggal ini susah nyari kue itu di bakery-bakery yang ada. Lalu suatu waktu, saya pengen uji rasa sebuah bakery baru. Nah, disanalah saya menemukan itu si RC. Saya amati... lalu setelah yakin itu RC, saya minta sama mbaknya 2 potong RC. Then you know what??!!! Mehong cyiiiiinn... mahal gila! 1 potongnya ternyata 40ribu rupiah! Itu kue pertama yang saya harus bayar dengan harga mahal begitu, ckckckk... Akibatnya, rasa penasaran saya bukannya hilang, malah makin menjadi. Pulangnya, saya browsing sebanyak-banyaknya resep Rainbow Cake dari berbagai versi. Sampai saya temukan resep yang bahannya dapat saya pastikan ada tersedia di kota saya tinggal ini. Dan jadilah saya membeli bahan pembuat kue RC itu. Ckckckk...memang benar, harga bahan-bahannya mahal juga agak susah nyarinya :D Food Colour warna ungu dan biru saja saya susah nyarinya. Akhirnya, resep tetap di-eksekusi walau minus si ungu sama biru. Saya perhatikan tiap step di resep. Saya coba. Dan memang harus sabar, teliti, dan manajemen waktu yang tepat saat memasaknya layer demi layer. Plus juga wajib ada yaitu memasak dengan "rasa". Pakai feeling dan kasih sayang ^^ . 1 layer, 2 layer, hingga layer terakhir. Dan taraaaaaaa.... Rainbow Cake-nya, ready! Seneeeeeeeng bangeeeeeettt :D Saya bisa! Langsung uplot di fb foto-fotonya. Hahahaaa... 

Rasa bahagia karena berhasil menyajikan makanan yang enak, ternyata menjadi obat lelah, obat stress akibat aktivitas yang seabrek-abrek dan menguras pikiran dan emosi jiwa. --Duileeeeeeeeehhh... :P -- 

# Memasak itu,... Harus Cerdas dan Mawas ^^ 

Jumat, 01 November 2013

Asa di Tiap Masa


Baiklah. Flashback...
Saya punya banyak cita-cita sebelum akhirnya menyerahkan diri ke dunia birokrasi. Waktu TK pengennya jadi Guru. Karena ibu saya seorang Guru SD dan saya sering ikut ibu mengajar di kelas waktu saya kecil dulu. Terus SD sampai SMP maunya jadi Dokter. Ini karena sering nonton iklan layanan masyarakat jaman Pak Harto dulu tentang profesi dokter. Jingle iklannya gini: "indah seragam putih, seindah pengabdianmu, pada umat. Dengan setia insan yang terbaring tak berdaya, dalam sakit. Tanganmu dibutuhkan slalu, ringankan beban deritaaaa.... Sungguh engkau paramedis, karyamu tiada taraaa..." Dilihat-lihat, dirasa-rasa, enak ya... keren dengan seragam putih-putih begitu. Dan kata orang-orang, duitnya banyak, heheee... Lalu SMU. Sampai pada kelas 2 cita-cita saya berubah lagi. Saya ingin bekerja di sebuah kedutaaan negara. Menjadi diplomat. Dan tertarik untuk kuliah di jurusan Hubungan Internasional. Sepertinya menyenangkan sekali. Bahasa Inggris bisa cas cis cus, bisa jalan-jalan keliling dunia. Namun lagi-lagi semua berubah. Kelas 3 SMU saya mendapat tawaran masuk ke Universitas Bengkulu melalui jalur prestasi (tanpa tes). Saya akhirnya memutuskan untuk mengambil tawaran itu dengan beberapa pertimbangan. Terutama lebih dikarenakan alasan tidak bisa jauh dari orang tua, terlebih saya sebagai anak sulung dan perempuan satu-satunya. Lalu karena adik-adik juga berbarengan, selain saya akan masuk bangku kuliah, adik tengah masuk SMU, dan si bungsu masuk SMP. Tentu semua butuh biaya tak sedikit. Akhirnya saya berpikir sudahlah saya akan ambil tawaran kuliah di Universitas Bengkulu, tepat di jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi. Dipikiran saya, saya harus kuliah dan menggunakan kesempatan yang ada. Yang terpenting tak merepotkan orang tua dengan urusan biaya. Kuliah dimana saja, yang penting tetap berprestasi.

Tahun 2003, saya mulai kuliah S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu.

Di bangku kuliah saya menemukan 'ketertarikan' lain yang mengubah cita-cita saya kembali. Sisi-sisi spiritualitas saya sedang 'terusik'. Kedekatan saya dengan Lembaga Dakwah Kampus men-ta'aruf-kan saya dengan agama Islam hingga lebih karib. Seperti menemukan oase di tengah gurun. Saya begitu suka mereguk tetes demi tetes tarbiyah islamiyah. Saya begitu tertarik untuk mencari, mengerti, memahami,  jati diri saya sebagai manusia, khususnya sebagai perempuan. Saya menanamkan dalam diri saya bahwa perempuan itu adalah tiang negara. Baik atau buruk perempuan, baik itu sebagai seorang anak, seorang istri, dan seorang ibu, itulah yang berpengaruh besar dalam pembentukan generasi-generasi muslim yang berkualitas. Keinsafan saya terhadap peran perempuan dalam agama dan negara akhirnya mengubah cita-cita saya. Bagi saya, tak ada karir yang sempurna, yang hebat, dan menakjubkan bagi seorang perempuan selain dia sukses sebagai istri dan ibu. Dengan demikian saya pun mengukuhkan tekad bercita-cita menjadi Ibu Rumah Tangga yang baik. 
Tahun 2007, studi S1 saya selesai. Cita-cita Ibu Rumah Tangga masih diatas segalanya.
Tahun 2008 s/d awal 2010, saya bekerja di perusahaan swasta dan memulai studi S2. Cita-cita Ibu Rumah Tangga masih diatas segalanya.
Tahun 2010 s/d hari dimana saya menulis ini, saya bekerja sebagai PNS, saya menamatkan S2, saya menapaki jenjang karir sebagai PNS.
Tapi saya belum menikah. Maka cita-cita Ibu Rumah Tangga... terpendam dalam. 

Bagi saya, mungkin Allah belum menghendaki saya mencapai cita-cita itu, mendapat kesempatan menjadi istri, lebih-lebih seorang ibu. Saya pun resah. Cemburu rasanya, teman-teman saya dapat menikmati karunia Allah dan bisa 'berburu' amalan dan ridho Allah dalam tiga posisi sekaligus: sebagai anak orang tuanya; sebagai istri suaminya, sebagai ibu anak-anaknya. Tapi saya selalu husnudzhon, Allah selalu menyajikan hikmah dari setiap ketetapan-Nya, suka atau pun duka. Semua perihal hidup dan kehidupan makhluk yang telah diciptakan-Nya telah pula Ia tentukan. Tak ada yang dapat mempercepat atau pun memperlambatnya. Semua ada dalam genggaman-Nya, dalam kuasa-Nya. Lalu saya memutuskan, menjalani peran saya sebagai Anak dari Orang Tua saya dengan sebaik-baiknya. Tekad saya, yang utama adalah saya dapat menjadi Hamba Allah yang Ridha dan Diridhai-Nya. Yang pertama adalah sebanyaknya berdo'a bagi kebaikan dan kebahagiaan orang tua saya di dunia dan di akhirat; kedua, senantiasa mensyukuri apapun yang telah dipertemukan oleh Allah dalam kehidupan saya, mendo'akan banyak kebahagiaan bagi orang yang mengasihi saya dan yang saya kasihi: keluarga, sahabat, siapapun yang telah menghikmahi kehidupan saya; ketiga, menjalani dengan sebaik-baiknya pekerjaan saya sebagai seorang PNS. Tentang yang ketiga, saya memandang bahwa profesi sebagai PNS inilah yang menjadi jalan hidup saya. Sebab tak mungkin rasanya saya akan berpindah profesi lagi. Bila demikian, saya berharap ini akan menjadi 'ladang' ibadah saya kepada-Nya. Sebab 4 tahun berkecimpung didalamnya telah cukup bagi saya untuk tahu, bagaimana 'seluk-beluk' birokrasi di Indonesia. Nada-nada sumbang yang sering dialunkan tentang birokrasi Indonesia, bukan sekedar angin lalu saja. Maka sebab itu, menjadi PNS, seorang Birokrat yang Baik, itu cita-cita saya. Semoga saya bisa memberi kemanfaatan bagi sesama... aamiin...insyaAllah.


Add caption
#HujanTurun
#MuhasabahHidup
#PelurusanNiatdanTujuan








Kamis, 31 Oktober 2013

Dan Aku Jawab: Kapan Kamu akan Mati...?

Kapan?
Kapan?
Kapan?!
Pertanyaan yang selalu muncul 'in twenty-nine my age' (lihat: vickybulary):P
#intermezzo

Baiklah.
Begini...
Dapatkah kamu menjawab: Kapan kamu akan mati?
Suka kah kamu bila aku tanya: Kapan kamu mati?

Kalau begitu,
Tidak kah bagi mu demikian pula tentang pertanyaan "Kapan Kamu Menikah?" itu...
Siapa yang seutuhnya dapat menentukan kepastiannya? Tak seorang juga. Sebab ketika kita mengaku sebagai seorang hamba Allah Subhana wata'ala, maka konsekuensi dan komitmen kita sebagai muslim adalah mempercayai bahwa segala tentang kehidupan telah ditentukan oleh-Nya. Tentang rezeki, jodoh, dan maut pun termasuk didalamnya. Selama kita meyakini janji Allah, maka yang sepatutnya perlu dilakukan oleh kita manusia ini adalah berikhtiar pada hal-hal yang diridhoi -Nya. Selalu berniat, berusaha, dan berdo'a untuk menjadi insan yang baik.

Lalu...
Bila manusia selalu ingin cepat bertemu dengan takdir Allah atas rezeki (kekayaan) baginya; dan ingin bersegera bertakdir dengan ketetapan Allah tentang pasangan (jodoh) terbaik baginya,
maka ketika kita kembalikan keyakinan kita tentang rezeki, jodoh, dan maut tadi,

tidakkah sepatutnya kita pun dapat memperhatikan ingin kita untuk berlekas-lekas kembali kepada Allah Azza waJalla... dalam artian mempersiapkan seperangkat usaha dan do'a menemui maut dalam sebaik-baiknya keadaaan???
Yaa ayyatuhal nafsul-muthmainnah...ir-ji'i ilaarobbiqi rodhiatam-mardiyyah...

Begitulah menurut saya. 
Siapapun perempuan saya yakin akan terusik dengan pertanyaan "kapan menikah". Terutama pada usia seperti saya. Bikin bete juga kadang-kadang. Sebab pertanyaan berulang-ulang yang membuat risih itu ketika dituruti perasaan dapat membuat energi positif yang ada menjadi lenyap.

Duuuuh... insan, janganlah selalu mengungkit apa-apa yang belum mampu saudaramu gapai. Bantu saja ia dengan do'a bagi kebaikan hidupnya dunia dan akhirat... 


+ KeepSmile ^^
+ Maka Bersyukurlah... Lalu Bersabarlah. 



Minggu, 27 Oktober 2013

^^v SO7 Untuk Perempuan (Lirik)

Jangan mengejarnya
Jangan mencarinya
Dia yang 'kan menemukanmu
Kau mekar di hatinya
Di hari yang tepat
Jangan mengejarku
Dan jangan mencariku
Aku yang 'kan menemukanmu
Kau mekar di hatiku
Di hari yang tepat
 
Chorus:
Tidaklah mawar hampiri kumbang
Bukanlah cinta bila kau kejar
Tenanglah tenang
Dia 'kan datang
Dan memungutmu ke hatinya yang terdalam
Bahkan dia takkan bertahan tanpamu
Sibukkan harimu
Jangan pikirkanku
Hadirnya 'kan menuntunku
Pulang kepadamu
Di hari yang tepat

Aku yang 'kan datang
Aku yang 'kan datang
Aku yang 'kan datang
Aku yang 'kan datang
Aku yang 'kan datang
Aku yang 'kan datang
Aku yang 'kan datang (Repeat till fade)
Jangan mencarinya
Dia yang kan menemukanmu
Kau mekar di hatinya
Di hari yang tepat

Jangan mengejarku
Jangan mencariku
Aku yang kan menemukanmu
Kau mekar di hatiku
Di hari yang tepat
        
Reff:
Tidaklah mawar hampiri kumbang
Bukanlah cinta bila kau kejar
Tenanglah tenang dia kan datang
Dan memungutmu ke hatinya yang terdalam

Bahkan dia takkan bertahan tanpamu

Sibukkan harimu

Jangan pikirkanku
Takdir yang kan menuntunku pulang kepadamu
Di hari yang tepat
Reff:
Tidaklah mawar hampiri kumbang
Bukanlah cinta bila kau kejar
Tenanglah tenang aku 'kan datang
Dan memungutmu ke hatiku yang terdalam


Bahkan 'ku takkan bertahan tanpamu

Aku yang 'kan datang (6x)


Jangan mencarinya
Dia yang kan menemukanmu
Kau mekar di hatinya
Di hari yang tepat

Jangan mengejarku
Jangan mencariku
Aku yang kan menemukanmu
Kau mekar di hatiku
Di hari yang tepat
        
Reff:
Tidaklah mawar hampiri kumbang
Bukanlah cinta bila kau kejar
Tenanglah tenang dia kan datang
Dan memungutmu ke hatinya yang terdalam

Bahkan dia takkan bertahan tanpamu

Sibukkan harimu

Jangan pikirkanku
Takdir yang kan menuntunku pulang kepadamu
Di hari yang tepat
Reff:
Tidaklah mawar hampiri kumbang
Bukanlah cinta bila kau kejar
Tenanglah tenang aku 'kan datang
Dan memungutmu ke hatiku yang terdalam


Bahkan 'ku takkan bertahan tanpamu

Aku yang 'kan datang (6x)


Jumat, 25 Oktober 2013

Thanks GOD. I'm Woman.

Duhai, alangkah indah, Allah telah menciptamu, Wanita. Bersama kodrat yang telah Engkau serta pula pada penciptaan wanita, sungguh...Engkau mulia, yaa Allah...

Pada wanita, Allah ciptakan identitasnya sebagai makhluk dgn kelemahan, kelembutan, dan rapuh. Aku akui itu. Tapi tak cukup banyak orang yg mau dan mampu mengerti hikmah di balik kesan lemahnya wanita.
Bukan, bukanlah lemah lembut dan rapuhnya itu wanita seakan tiada daya. Sesungguhnya inilah kekuatannya. Yang pada saatnya akan menundukkan, mengalahkan apapun jua... Karena wanita telah membawa kodrat mutlak sebagai seorang istri, dan ibu.
 
Duhai indah, ...ketika seorang wanita menyadari perannya sebagai istri. Andai wanita mau memahami betapa mulianya ketika dia menyiapkan segala urusan rumah tangganya. Karena Allah SWT telah bukakan pintu-pintu keridhaanNya pd segala kesabaran, keikhlasan wanita menghias rumah tangganya... Ketika mencucikan pakaian, ketika menyiapkan makan dan minum, ketika merapikan istana cintanya... Ada pahala, ada sedekah, ada ridho dan cinta Allah SWT. Pada tiap tatap mata, pada tiap hangatnya senyum, pada sentuhannya, pada pelayanannnya terhadap suaminya, pada sedihnya, pada gundahnya, pada cemburu dan marahnya kala suaminya keliru melangkah.

Pun jua tatkala engkau wanita, jalani kodrat sebagai seorang ibu...
Tiap gerak yg dirasa di rahim mu adalah titik mula suatu kehidupan. Tiap kesakitan dan kepayahan yg engkau rasa adalah penyusunan kekuatan bagi si calon kehidupan baru. Tiap belai dan kata cintamu pada benih kehidupan itu adalah penjagaan sempurnanya pertumbuhan awal kehidupan. Tiap debar penantianmu adalah harapan, asa cintamu ingin melihat dunia... Makanan yang kau berikan pada buah hatimu, mata yg rela berkaga sepanjang malam, telinga yang tak pekak oleh tangis, tubuh yang terletih oleh peluh kerja, jiwa yang sabar dan tulus apa jua ulah, adalah energi yg menumbuh-kembangkan generasi emas.
 
Bunda...ajari anakmu mengenal ALLAH SWT dan RasulNya. Tanamkan kecintaanya pada Penciptanya, dan Pencipta ayah bundanya. Hingga putik itu menjadi buah, ranum lagi berkah....

Duuhh...wanita,
Jikalah engkau dicipta tanpa lemah, lembut, dan rapuh,...tiada mungkin kau mampu menjaga amanah luar biasa ini. Pada hati yang penuh emosi dan rasa melebihi logika, itulah pembedamu dg pria. Tapi itu pula kekuatan yg membuatmu sanggup menaklukkan dunia.

Subhanallah. Maha Suci Engkau duhai Ilahi Rabbiy...
Pada luapan rasa itu, telah banyak orang yg di-hero-kannya....

[Catatan Kecil: homesweeethome, 22/06/09]

Kamis, 24 Oktober 2013

Lelakiku... (di Mata, Hati, Pikir, dan Jiwa)

Lelaki di mata ku...
Tak sangatlah perlu engkau yang lebay, lebih-lebih alay. Tak perlu berlaku sebagaimana security atau dokter pribadi, yang sehari berkali bertanya: kamu dimana? sedang apa? sudah makan belum? dan sejenisnya.
Cukup bagiku, bila dalam sehari berkali-kali engkau ingat dan sebut aku dalam tiap-tiap do'a pada Allah. Dengan begitu, engkau telah menjagaku. Menitipkan kesehatan dan keselamatan ku pada Yang Maha Menguasai hidup dan mati kita.

Lelaki di hati ku...
Bukan engkau yang mengumbar-umbar kebisaanmu. Bukan engkau yang membangga-banggakan harta dan tahtamu. Atau pula engkau yang tak yakin dengan kemampuanmu. Atau pula engkau yang mengurangkan diri dengan tahta atau harta yang kau rasa sedikit kau miliki.
Cukup bagi ku bila engkau sadar dengan kemampuanmu.Tanpa banyak bicara, tapi anggunnya laku. Engkau insaf akan tahta dan hartamu, tapi tak kikir dengan sesamamu. Pun bila sebetulnya engkau pun buntu. 

Lelaki di pikir ku...
Bukan engkau yang mendominasi setiap cerita yang kita urai. Bukan engkau yang selalu bicara ini mauku. Bukan engkau yang membatasi ide di otakku. Bukan engkau yang ingin begini, mau begitu.
Engkau lelaki di pikiran ku, menjadi inspirasi selalu.Bila kau bukakan pintu bagi wanita mu untuk maju. 'Tika kau pahami wanita mu yang ingin meluaskan potensi amal dan ilmu.

Lelaki di jiwa ku...
Engkau adalah seorang anak, 
seorang suami, 
dan juga seorang ayah.
Engkau adalah hamba Allah. 

Utuh.
Patuh.



#OctoberRain